Antara Perasaan dan Logika - Edisi admin galau ..... Assalamualaikum, Jika sobat telah membaca postingan saya
undangan pernikahan, mungkin sobat bertanya-tanya tentang kisah cinta saya dengan suami saya, yang berkenalan via
facebook, padahal banyak sekali kasus penipuan di facebook bermodus cinta. Facebook memang kita kenal sebagai jejaring sosial untuk menambah banyak teman. Tapi fitur foto dan status penggunanya membuat banyak orang bisa mengetahui secara langsung kehidupan pribadi dan aktivitas membernya. Dengan informasi yang sangat terbuka itulah, orang begitu mudah menipu kita. Dan sering kali yang menjadi korban adalah
wanita.
Penggunaan perasaan inilah yang membuat kita (wanita) begitu bodohnya sehingga sangat mudah dibohongi pria. Contohnya saja, ketika mendapat masalah wanita cenderung melampiaskan perasaannya dengan curhat. Sedangkan pria lebih cenderung memendamnya dan mencari cara untuk melupakannya. Hal itu dikarenakan pria cenderung berpikir menggunakan otak sebelah kiri (logika) sedangkan perempuan menggunakan otak sebelah kanan (perasaan). Makanya jangan heran deh kalo melihat ada pria sedang melakukan satu aktifitas, maka pria itu nggak akan bisa konsentrasi terhadap aktivitas yang lain. Berbeda dengan wanita, kita bisa mencampur aduk semua pemikirannya dalam satu waktu, sehingga emosi, logika, percintaan, dan komunikasi bercampur menjadi satu.
Antara Perasaan dan Logika, memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri, itulah mengapa ada sebuah hubungan antara pria dan wanita, karena kita bisa saling mengisi satu sama lain. Apalagi jika sudah menikah, semakin indah gabungan perasaan dan logika itu sendiri. Kita bisa saling menguatkan satu sisinya, di saat sisi lainnya rapuh. Saya sendiri sangat bersyukur memiliki suami yang begitu baik yang selalu menguatkan hati saya saat ada masalah .. (aihh ..... jadi malu ).
Wanita menjadi mahkluk paling bodoh saat di mabuk cinta. Wanita bisa mengorbankan apapun miliknya dan melalukan apapun itu demi kekasih hatinya. Sekali lagi ini karena wanita lebih sering memainkan perasaannya, bukan logikanya. Mungkin, diantara sobat ada yang sudah menemukan pasangan hidup yang tepat setelah sebelumnya menjalin hubungan dengan orang yang salah, sering kali sobat bertanya-tanya, kok saya dulu bisa sebodoh itu ya, kenapa saya dulu bisa seperti itu yaa ... yaah kadang kita melakukan hal yang tidak kita inginkan, nah itulah yang namanya bila otak kita sudah dikuasai perasaan .. apalagi kalo udah menyangkut perasaan cinta. Dan berikut saya akan berbagi sedikit tips untuk yang saat ini sedang menjalani proses hubungan cinta via Facebook :
# Saat seorang pria tak dikenal add perlukah langsung confirm ?
Selidiki dulu latar belakangnya, siapa saja mutual friend nya dengan sobat, kalo perlu tanya-tanya dulu sama teman tersebut.
# Saat chat, comment dan message semakin sering terjadi
Jadi diri sendiri dan apa adanya aja, bersikap biasa-biasa aja dan jangan gunakan perasaan, bersikap layaknya teman biasa.
#Saat dia meminta nomer HP
Artinya ada peningkatan hubungan, sekali lagi bersikap biasa saja, meski ini berarti dianya ada upaya lebih dekat dengan kita, tetap waspada, korek lebih dalam pada informan terpercaya yang mengenalnya di dunia nyata. (Kebetulan informan ini temen akrab suami saat kuliah, dan mana mungkin fans berat chelsea membohongi saudaranya sendiri, hehehe, jadi gak curiga lagi deh).
#Saat Ketemuan
Jangan janjian di luar rumah, suruh dianya ke rumah aja deh, lebih aman. Bagaimana pun pria itu belum pernah kita kenal di dunia nyata, jadi masih 'termasuk' orang asing lah. Kenalkan pada Ibu kita, biasanya seorang ibu punya firasat baik ataupun buruk. Dengarkan nasehat orang tua. (untuk lebih meyakinkan, minta lihat KTP, SIM, kalo kita masih ragu, minta aja KKnya juga, hehehehe)
# Selanjutnya
Okey sekarang udah lulus audit, apaan coba ? hehehe, selanjutnya memang terserah anda. Langkah selanjutnya biar tambah percaya, minta berkunjung ke rumahnya, nah dari situ kita kan udah tahu siapa dia. Nggak mungkin sekali kita tertipu. Tapi selama masih pacaran, jangan pernah berikan cinta sobat 100 %, karena perasaan maha kuat akan sangat mempengaruhi hidup kita secara frontal, seperti saya singgung diatas, perasaanlah yang membuat wanita bisa melakukan apa saja dan kecewa. Kalo perlu cintailah 30 % saja, akan lebih baik dicintai daripada mencintai. Beda cerita kalo sudah menikah, kita bebas mau melakukan apa saja, karena status suami sudah menjadi surga bagi kita. Perasaan jadi 200 % pun nggak apa-apa.
Segitu aja deh sharing saya tentang Antara Perasaan dan Logika, semoga bermanfaat bagi kita semua ...