Peninggalan Sejarah Majapahit 2 : Candi Bajang Ratu - Assalamualaikum sobat, seperti janji saya pada postingan saya sebelumnya, Kolam Segaran, saya akan melanjutkan cerita saya tentang Peninggalan Sejarah Majapahit ke jilid 2, kali ini saya akan membawa sobat semua ke Dusun Dukuh Kraton Desa Temon Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto, yaitu Candi Bajangratu. Foto-foto yang saya pajang disini diambil kurang lebih 2 tahun yang lalu, sebelum saya menikah (jadi masih bisa jalan-jalan sama temen-temen sekolah dehh, hehe). Mengenai kondisi Candi Bajangratu sekarang sih kurang lebih sama saja, karena situs ini merupakan salah satu aset berharga dari peninggalan kerajaan Mojopahit, kebanggaan Kabupaten Mojokerto umumnya dan masyarakat Desa Trowulan khususnya, jadi keberadaannya memang dijaga dan dirawat, bahkan sampai sekarang masih terus dicari situs-situs lainnya yang mungkin masih belum ditemukan.
tampilan candi bajangratu setelah dilakukan pemugaran |
Struktur Bangunan Candi Bajangratu
Seperti pada gambar diatas, Candi Bajangratu ini tak lebih dari sebuah gapura. Menurut buku Drs I.G. Bagus L Arnawa, dilihat dari bentuknya gapura atau candi ini merupakan bangunan pintu gerbang tipe gapura beratap atau biasa disebutpaduraksa. Keseluruhan candi ini terbuat dari bata merah kecuali lantai tangga serta ambang pintu bawah dan atas yang dibuat dari batu andesit. Berdiri di ketinggian 41,49 m dpl, dengan orientasi mengarah timur laut-tenggara. Denah candi berbetuk segiempat, berukuran ± 11,5 (panjang) x 10,5 meter (lebar), tinggi 16,5 meter, lorong pintu masuk lebar ± 1,4 meter. [1]
Secara vertikal bangunan ini mempunyai 3 bagian: kaki, tubuh, dan atap. Mempunyai semacam sayap dan pagar tembok di kedua sisi. Kaki gapura sepanjang 2,48 meter. Struktur kaki tersebut terdiri dari bingkai bawah, badan kaki dan bingkai atas. Bingkai-bingkai ini hanya terdiri dari susunan sejumlah pelipit rata dan berbingkai bentuk genta. Pada sudut-sudut kaki terdapat hiasan sederhana, kecuali pada sudut kiri depan dihias relief menggambarkan cerita "Sri Tanjung". Di bagian tubuh di atas ambang pintu ada relief hiasan "kala" dengan relief hiasan sulur suluran, dan bagian atapnya terdapat relief hiasan rumit, berupa kepala "kala" diapit singa, relief matahari, naga berkaki, kepala garuda, dan relief bermata satu atau monocle cyclops. Fungsi relief tersebut dalam kepercayaan budaya Majapahit adalah sebagai pelindung dan penolak mara bahaya. Pada sayap kanan ada relief cerita Ramayana dan pahatan binatang bertelinga panjang.
Secara vertikal bangunan ini mempunyai 3 bagian: kaki, tubuh, dan atap. Mempunyai semacam sayap dan pagar tembok di kedua sisi. Kaki gapura sepanjang 2,48 meter. Struktur kaki tersebut terdiri dari bingkai bawah, badan kaki dan bingkai atas. Bingkai-bingkai ini hanya terdiri dari susunan sejumlah pelipit rata dan berbingkai bentuk genta. Pada sudut-sudut kaki terdapat hiasan sederhana, kecuali pada sudut kiri depan dihias relief menggambarkan cerita "Sri Tanjung". Di bagian tubuh di atas ambang pintu ada relief hiasan "kala" dengan relief hiasan sulur suluran, dan bagian atapnya terdapat relief hiasan rumit, berupa kepala "kala" diapit singa, relief matahari, naga berkaki, kepala garuda, dan relief bermata satu atau monocle cyclops. Fungsi relief tersebut dalam kepercayaan budaya Majapahit adalah sebagai pelindung dan penolak mara bahaya. Pada sayap kanan ada relief cerita Ramayana dan pahatan binatang bertelinga panjang.
Arti Nama Candi Bajang Ratu
Nama Bajang Ratu sendiri dalam bahasa Jawa berarti raja yang kecil / kerdil / cacat. Dari nama itulah warga setempat mengaitkannya dengan Raja Jayanegara (raja kedua Majapahit) dan tulisan dalam Serat Pararaton, ditambah legenda masyarakat. Disebutkan bahwa ketika dinobatkan menjadi raja, usia Jayanegara masih sangat muda (bujang) sehingga diduga gapura ini kemudian diberi sebutan Ratu Bajang (Raja kecil). Jika berdasarkan legenda setempat, dipercaya bahwa ketika kecil Raja Jayanegara terjatuh di gapura ini dan mengakibatkan cacat pada tubuhnya, sehingga diberi nama Bajang Ratu atau Raja yang cacat.
Lokasi Candi Bajangratu
Untuk mencapai lokasi Candi Bajang Ratu, sobat harus mengendara sejauh 200 meter dari jalan raya Mojokerto - Jombang, kemudian sampai di perempatan Dukuh Ngliguk, berbelok ke arak timur sejauh 3 km, di Dusun Dukuh Kraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Di sekitar lokasi Candi Bajangratu di Trowulan tersimpan banyak sekali peninggalan sejarah majapahit, salah satunya yang paling dekat dengan Candi Bajangratu adalah Candi Tikus.
Kepercayaan Masyarakat di sekitar Candi Bajangratu
Pengaruh kebudayaan besar Majapahit masih terasa dalam kepercayaan masyarakat Trowulan. Menurut kepercayaan lokal, adalah suatu pamali bagi seorang pejabat pemerintahan untuk melintasi atau memasuki pintu gerbang Candi Bajang Ratu, karena dipercayai hal tersebut bisa mendatangkan nasib buruk. Benar atau tidaknya saya sendiri kurang begitu tahu, karena saya bukan masyarakat Desa Trowulan, jadi sampai saat ini saya belum pernah mendengar hal seperti itu benar-benar terjadi. Yaah seperti halnya di Kolam Segaran, Candi Bajangratupun memiliki nilai mistis bagi sebagian besar penduduk sekitar.
Nah, sampai disini aja dehh review wisata saya tentang Peninggalan Sejarah Majapahit 2 : Candi Bajangratu, sekalian promosi sedikit sebagai warga asli Mojokerto, yang sampai saat ini tinggal di Mojokerto, selalu mencintai dan bangga menjadi bagian dari sejarah Kerajaan Terbesar di tanah jawa, Berkunjung disini sobat nggak akan rugi, sebab tak perlu menyiapkan dana khusus, cukup dengan mengisi buku tamu aja, sobat bisa menikmati keindahan wisata yang sarat dengan sejarah ini. Semoga bermanfaat yaa ...
Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Gapura_Bajang_Ratu
Info yang menarik, ane malah baru tahu tentan hal ini!
ReplyDeleteskrng dah tau kan ... silahkn berkunjung yaa
Deletesilakan lho
Deletemonggo monggo ..
Deletejajan e jajane
Deletesandalnya...ndak perlu di lepas ko mas....
Deletemari.....
ikut nyimak nih
DeleteSaya ikut kemana coba?
Deletesaya pengen kesana dong, belum pernah jee
ReplyDeleteyg pnting kan udah pernah lewat :-P
DeleteKasian deh mas agus blm prnah :p
DeleteNgenes ya mbak .. Hehehe
Deletembak nia pengin kesana tuh Mas..
Deletehuhh
yg sewot kok bang zach ...knpa coba.. haha
Deletekalo mau jd pejabat ga blh lewat ditu mas..
Deletekenapa mbak uswah? ora ilok ya?
Deletehayoo mb khusna ketahuan bacany cm sepotong y
Deletekarena di situ banyak malingya nanti di rampok
Deleteminta di kawal sama mas Ks aja mas agus hehehe :)
Deleteklo yang banyak pocongnya gimana..??
Deleteitu di kuburan
Deletemengendara sejauh 200 meter dari jalan raya Mojokerto - Jombang..? deket banget ya mbak.
ReplyDeletepali salah nulis tuh,..hehe
saya belum perna kesana loh. siapa yang mau ngajak saya kesana?
pasti pemandanganya bagus banget ya?
itu data dr wikipedia lho .. jombang n trowulan kn dket... saya sndri gk pham meter2 an ... hehehe
Deletesiapa yg mau ajk bang ks yaa ? pakdhe cilembu kyaknya mau ya .. tp apa tidak mrusak pmdangan ?
memang trowulan kan perbatasan sama mojoagung jombang, jadi gak ada 200 meter malah satu meter.
Deletesaya jd org mojokerto jg gak pernah ngukur..
Deletesaya ngukur dari sini saja, seberapa deket Pak Agus dan Mbak Nia...hahaha
Deletegk deket2 amat kok mbak .. haha
Deletetidak ada 1 cm
Delete1 mili?
Deleteterbukti pak BG udah pernah ngukur
Deletebiasa mbak tiap malam memang lagi planning.
Deleteoh iya ayuk doakan mas Abg biar cepet dapat momongan
wah candinya keren sob, tinggi.. kalau di tempat saya asih ada candi. tapi nggak setinggi itu sob, cuma lebar kali luas dech hehehehe
ReplyDeletecndi apa tuh om ... ada2 aja deh
Deletecandi candi an
Deletecandy kan permen
DeleteBukannya itu tkoh film kartun jepang mbak
Deleteitu vokalis grup rock band
DeleteTetep harus dijaga dan dilestarikan
ReplyDeleteTop
DeleteWah berarti mba nia masih bisa dblng penganten baru ya .
ReplyDeleteBlm nikah aja 2tahun yang lalu.
Hoho lagi mesra"nya tuh :p
iya keliatan terawat bngt candinya . Btw it tiket masukny brapa mba ?
Smpe tua nnti harus tetep pngnten baru terus dong mbak, hehehe.... Usia prnkhan menuju 2 tahun mbk...
DeleteTiket gratis... Cm ngsi buku tamu aja
sama ngisi kantong sendiri, siapa tau pengin jajan klepon di jalan
Deletebnyak yg jualan cilok lho
Deletetapi bukan klepon kan, berarti masih ada tu peluangnya...hayo sapa mau buka lapak klepon...
Deletesaya mau jualan mi goreng ini
Deletekalau mbak nia masak mi pasti maknyuss
DeleteMaknyoss juga deh
Deleteasin-asinya pas gak kayak kemarin
DeleteOh gitu asal-usulnya? Jadi tau sekarang, ya walaupun hanya sekedar tau dari mba, tapi udah lumayan tau sejarang kerajaan Majapahit.
ReplyDeleteHehe
Gk seru lho kalo cm tau aja .. Lbh seru brknjung langsung ..
DeleteKapan saya akan berkungjung kesana...
ReplyDeleteHaha ...knpa ditanyakn k saya ???
Deletetanya dong ke saya
Deletenggak ah tanya ke Pak Zach, paling-paling diblusukke...
Deletegk akan mbak ... paling jg disasarkan.. hehe
Deletejadi pengen kesana , kayanya seru nih buat narsis photo2 ma candi2 hehehe.. anterin yuk mba :D
ReplyDeleteadmin "Variasi Blogger"
dianterin saya aja deh, mau?
Deletenah tu ada bang zach yg mau ngnterin ...
DeleteRicky jangan percaya, ntar nggak sampe tujuan loh...
Deletemalah muter2 nggak jelas nanti
Deletetuh kan Pak BG kayaknya pengalaman
Deletekebayang jaman majapahit ada ribuan situs sejarah seperti ini ya Mbak. pasti indah banget tuh Mojokerto dan sekitarnya. waduhh, saya jadi membayangkan menjadi seorang raja majapahit.
ReplyDeletesebentar yaa saya mau mmbayangkan dlu bang zach jd raja majapahit ..
Deletetunggu yaa :-P
mojokerto gituh :D
Deletekeren kan mojokerto
Deletekeren lah saya aja sampe pindah kewarganegaraan
Deletesiapa yang pengen jadi patih nya...
Deletesaya lho gk pengen ...
Deleteemang dulunya mas agus orang mana mbak?
Deletesaya merangkap patihnya
DeleteBang BG @ orang Tuban bang
Deletebang Zach@ seneng yg rngkap2 yaa
orang rengel - tuban dong lengkap
Deletewah, baru tahu ini ada candi bajangratu, tempatnya adem..
ReplyDeletetapi sayang sekali tempatnya jauh.
mbak Iis tinggal dimana ?
Deletembak iis, ntar mau dikirim tiket jogja-mojokerto, tenang saja...
Deletepakai bis eka atau mira Ac taarip biasa
Deletesaya kok gak pernah kesitu ya mbak.. warga yang tidak baik..
ReplyDeleteayo mbak uswah, berkunjung...terus dipost juga...pasti seru.
Deletemb uswah @ wah gk gaul nih mb uswah...
Deletemb khusna@ hayukk ibu2 ... nnti postingnnya barengan
wahhh, berarti jaman dulu saya hampir pernah ke situ tu mbak, walau masih jauh...tapi sudah mengarah...dulu pernah ke Pacitan, tempat situs-situs tua...
ReplyDeleteiya msh juauhhh bgt mbak ... pacitan bukannya kabupaten di jawa timur yg paling barat
Deletekabupaten jawaa timur yang paling barat = ngawi, magetan, pacitan, bojonegoro, tuban
Deletepulau yang paling jauh = sumatera, irian *tul kan?
Deleteberarti sekarang saya berada di posisi yang paling jauh ya?
DeleteTepat sekali ... Dpt senyum cntik deh ..
DeleteCling cling
silau
Deletesaya boleh jadi tukang ojek gak di situ ? kayak nya sepi tuh peluang bagi saya dong,
ReplyDeleteboleh2 .. penumpangnya ya saya tok .. tukang ojek gratis seumur hdup enak kan
Deletesaya juga ikutan jadi penumpang :-)
Deletebonceng ber 3 nanti motornya jengat mas hari
Deletejumping ke gunung dan awan
Deletekira-kira jumpingnya sampai tempat saya ndak?
Deletendlosor ke peceren
Deletesebelum dipugar penampakannya kayak apa ya Bu..??
ReplyDeletesayapnya udah pada runtuh ... kok gk pake smile lage
Deletewaalaikumsalam, candi dan lokasi candinya sangat indah dengan taman yang asri...indonesia memang kaya dengan peninggalan warisan budaya leluhur yang bernilai tinggi...luarbiasa :-)
ReplyDeletekomentar yg sangat super sekali dari dr bang har .. ckckck
Deleteaq tunggu bab 3 nya ya
ReplyDeletebab 3 nya tayang thun depan :-P
Deletetahun gajah ya
Deletejadi ngingetin ke pelajaran sejarah dulu nih mbak...hehe
ReplyDeletesama inget juga sama gurunya yang cantik...kaya mbak Nia....hehee
#pisss :)
ah jd malu ... hohoho
Deleteawaaasss...
DeleteKerajaan Majapahit, dengan kebesarannya saat itu mampu menyatukan Nusantara, bahkan semenanjung Malaya, dengan Sumpah Palapa sang Patih Gajah Mada. Sungguh luar biasa. Kini peninggalan2 Kerajaan Majapahit harus kita lestarikan sebagai cagar budaya kita.
ReplyDeleteTerima kasih sharenya Mbak Nia.
iya mas boku ... klo bkn kita siapa lagi yaaa
Deletekomentar plng juaradeh
namun sayangnya, masih banyak sejarah Majapahit yang belum terungkap, setuju dengan mas Boku, peninggalan2 yang harus dilestarikan.
Deletetepat sekali ... sampai saat ini masih dilakukan pncarian situs, kalau soal pelestarian dan perawatan, kebetulan dinas pariwisata mojokerto telah bekerja keras dan ckup berhasil, kalo dari kita sendiri ya, janganlah merusak atau mengotori tempat-tempat sejarah tersebut, itu sudah cukup membantu kok
Deletelestari itu kan nama ceweq. tapi koq deket sama candi ya
DeleteYg jualan jamu gendong itu kan bang zach ..
Deleteizin save ya mba buat referensi artikel saya, terima kasih mba untuk ulasannya, saya juga pernah mendengar mitos yang sama di Trowulan.
ReplyDeletesilahkan mas Buret, saya tunggu artikelnya secepatnya ya
Deletesaya tunggu, ke trowulan kapan ya
Deletekalo umur panjang ntar ahh
Saya tnggu lho
Deletekunjungan perdana udah dapat artikel bagus trima kasih mbak admin sebelumnya salam kenal ya :)
ReplyDeleteterima kasih juga ... komennya juga bagus nih
Deleteperasaan sudah ninggalin komen ya.. koq gak ada
ReplyDeletekomennya dalam hati sih bang pay ....
Deleteinfonya asik asik...
ReplyDelete